Total Tayangan Halaman

Kamis, 08 Januari 2015

Gambar detail Pagar Desa Doyong

Jumat, 29 Agustus 2014

Senam Massal Warnai Perayaan 17 an ( Seri KKn UNS IV- Habis)

Dalam Rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI yang ke 69 Karang Taruna Desa Doyong Baik Sub Unit Putra Asri dan Sub unit IPP Rw.IV bekerjasama dengan mahasiswa KKN UNS mengadakan kegiatan Senam Massal. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya kepedulian akan kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menumbuhkan semangat baru, khususnya bagi warga Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Pelaksanaan kegiatan senam sehat diharapkan dapat memberi kebugaran tubuh, menjaga kebugaran tubuh, mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability), dan pembentukan kelenturan tubuh yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Partisipasi warga desa dalam mengikuti kegiatan senam sehat begitu antusias sebab kegiatan senam sehat tersebut diikuti lebih dari 100 orang. Faktor pendukungnya adalah para penduduk di desa Doyong sangat gemar berolahraga.dari keterangan Kepala Desa Doyong, Ibu Sri Widyastuti, S.Sos mengatakan bahwa penduduk di desa Doyong senang berolahraga, termasuk senam. Namun ada pula faktor yang bisa membuat jumlah peserta berkurang yaitu desa Doyong terdiri dari 18 RT, beberapa RT jaraknya berjauhan seperti RT 10 dan RT 11 terpisahkan oleh sawah dan tegal dengan jarak 1 km. Kegiatan senam sehat ini sendiri terlaksana berkat adanya kerjasama panitia pelaksana yaitu dari pihak karang taruna dan pihak dari KKN UNS kelompok Sragen 20 di desa Doyong. Untuk pelaksanaannya kegiatan senam sehat ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014 dimulai pada pukul 15.30 WIB lalu berakhir pada pukul 16.30 WIB. Tempat pelaksanaannya dilaksanakan di sebelah timur pasar desa Doyong tepatnya di Perempatan sehingga peserta senam masal dapat mengambil tempat di 4 posisi penjuru jalan desa. Kegiatan senam massal ini berjalan dengan lancar dan peserta senam dengan antusias menirukan gerakan instruktur yang ada di atas panggung yang dipasang tengah-tengah perempatan jalan Pasar Doyong. diharapkan dengan diadakannya kegiatan senam Massal tersebut penduduk di desa Doyong kecamatan Miri kabupaten Sragen akan semakin peduli terhadap kesehatan masing-masing

Rabu, 27 Agustus 2014

Warga Doyong Rayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Jalan Sehat (Seri KKN UNS III-Lanjutan)

Pelaksanaan kegiatan jalan sehat diharapkan dapat memberi kebugaran tubuh dan sebagai upaya meningkatkan kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan rasa semangat kebersamaan diantara warga Desa Doyong. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dengan jalan sehat. Panitia kegiatan jalan sehat ini berasal dari pihak karang taruna dan pihak dari KKN UNS kelompok Sragen 20 di desa Doyong. Untuk pelaksanaannya kegiatan senam sehat ini dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014 dimulai pada pukul 06.30 WIB lalu berakhir pada pukul 07.30 WIB. Rutenya dimulai dari lapangan bola voli desa Doyong dan finish di tempat yang sama. Kegiatan jalan sehat ini berjalan dengan lancar dari start hingga finish, pada saat pembagian doorprise pun begitu semarak. Diantaranya Magic Com, Jam dinding, Payung lipat, handuk dan puluhan Doorprize lainnya sumbangan dari para Donatur. Dengan mengambil Tema "SEMANGAT NASIONALISME DALAM MEMBANGUN BANGSA Kegiatan jalan sehat telah mencapai hasil yang baik dan lancar. Tindak lanjut dari diadakannya kegiatan jalan sehat tersebut diharapkan penduduk di desa Doyong kecamatan Miri kabupaten Sragen akan semakin peduli terhadap kesehatan masing-masing. Partisipasi warga desa dalam mengikuti kegiatan jalan sehat begitu antusias sebab kegiatan jalan sehat tersebut diikuti oleh 107 orang. Faktor pendukungnya adalah kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan di desa Doyong, sehingga banyak yang ingin mencoba mengikuti kegiatan jalan sehat di daerah desa Doyong. Semoga kegiatan serupa dapat diadakan di tahun-tahun mendatang...(Tim KKN UNS)

Kamis, 21 Agustus 2014

MAHASISWA KKN UNS ADAKAN PENYULUHAN KDRT (Seri KKN UNS 2014 -II Lanjutan)

Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam bentuk sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK Desa Doyong, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) secara umum serta, penjelasan mengenai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Tujuan diadakannya penyuluhan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada anggota masyarakat desa mengenai KDRT serta, sebagai usaha preventif agar tidak terjadi peristiwa KDRT di lingkup wilayah Desa Doyong di masa yang akan datang. Hal ini juga dilakukan mengingat telah terjadi kasus KDRT di wilayah ini beberapa hari sebelum penyuluhan dilakukan. Sehingga, diadakannya penyuluhan tentang KDRT ini menjadi penting untuk segera dilakukan. Selain itu, dalam penyuluhan ini juga ditekankan penjelasan mengenai sanksi hukum bagi pelaku KDRT serta, upaya apa saja yang dapat ditempuh oleh korban KDRT. Narasumber dari penyuluhan ini adalah Rachel Georghea Sentani (anggota kelompok KKN Sragen 20 dari Fakultas Hukum UNS). Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali di lingkup wilayah Desa Doyong. Yaitu : 1) Pada Pertemuan PKK Dukuh Bulu Rukun Tetangga (RT) 03 dan 04 yang dilaksanakan hari Minggu, 20 Juli 2014 Pertemuan ini dihadiri oleh 46 (empat puluh enam) warga yang merupakan anggota dari PKK Dukuh Bulu di RT 03 dan 04 2) Pada Pertemuan PKK Dukuh Doyong Rukun Tetangga (RT) 05 pada Hari Minggu, 20 Juli 2014 Pertemuan ini dihadiri oleh 53 (lima puluh tiga) warga yang merupakan anggota dari PKK Dukuh Doyong di RT 05. 3) Pada Pertemuan PKK Dukuh Nggrabyak pada Hari Minggu, 17 Agustus 2014 Pertemuan ini dihadiri oleh ibu-ibu anggota PKK Dukuh Grabyak Semoga dengan adanya penyuluhan ini warga masyarakat khususnya ibu-ibu memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai KDRT, penyebab KDRT, faktor penyebab KDRT, cara menghindari terjadinya KDRT, perlindungan hukum bagi korban KDRT serta, sanksi hukum bagi pelaku KDRT.(# Tim KKN UNS 2014)

Gerakan Gemar Membaca Anak-anak Melalui Balai Pintar Desa Doyong (Seri KKN UNS 2014)

Pendidikan merupakan instrumen yang sangat penting bagi setiap masyarakat terutama anak-anak. Potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Desa Doyong sangatlah besar melihat banyaknya anak-anak tingkat Sekolah Dasar di desa tersebut. Salah satunya adalah dengan pengadaan Taman Baca Desa Doyong. Membaca harus diajarkan sejak kecil supaya mereka terbiasa berlatih mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya, sehingga anak-anak Desa Doyong bisa terbentuk menjadi individu yang mandiri dan berwawasan luas. Faktanya setelah tim kami terjun pada lokasi KKN, Desa Doyong sudah mempunyai perpustakaan yang sering disebut dengan Balai Pintar Desa Doyong. Balai tersebut baru saja berdiri sehingga inventaris yang dimiliki masih sedikit dan sederhana. Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan dari perpustakaan tersebut. Kami berinisiatif untuk mengalihkan program yang semula berjudul “Gerakan Gemar Membaca Anak-anak Melalui Taman Baca Desa Doyong sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan” diubah menjadi “Gerakan Gemar Membaca Anak-anak Melalui Balai Pintar Desa Doyong sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan”. Dengan begitu tim kami hanya meneruskan pengembangan program baru yang dirintis oleh Kelurahan Desa Doyong dengan penambahan buku-buku dan melengkapi ATK sesuai kebutuhan. Tujuan diadakannya program ini diantaranya adalah untuk melatih anak-anak agar gemar membaca, belajar, dan berkeinginan untuk melanjutkan sekolah sampai tingkat akhir serta meningkatkan rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan sehingga memiliki wawasan yang luas. Selain itu meningkatkan jiwa sosial kepada anak-anak dengan mengunjungi tempat umum yaitu Balai Pintar Desa Doyong. Sasaran kegiatan ini adalah Anak-anak Tingkat Sekolah Dasar Desa Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Balai Pintar Desa Doyong terletak berdampingan dengan Kelurahan Doyong dan SD di desa Doyong. Balai dibuka setiap hari Senin sampai dengan Sabtu pada jam istirahat SD dimulai sampai sekolah usai (09.00 – 13.00). Sistem peminjaman buku dilakukan seperti perpustakaan pada umumnya. Namun peminjam hanya boleh meminjam satu buku dalam sehari, mengingat persediaan buku yang berbanding terbalik dengan peminjam di setiap harinya. Semoga usaha yang telah di lakukan oleh mahasiswa KKN UNS Tahun 2014 ini dapan meningkatkan Minat baca masyarakat Desa Doyong umumnya dan siswa-siswi SD Doyong khususnya;( # Tim
KKN UNS 2014)

Senin, 30 Januari 2012

SRI WIDYASTUTI, S.Sos TERPILIH JADI KEPALA DESA DOYONG

setelah dilakukan periapan yang cukup matang meskipun dalam jangka waktu yang relatif singkat akhirnya Panitia Pemilihan Kepala Desa Doyong dapat menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa Doyong Pada tanggal 10 Desember 2011. Rangkaian kegiatan Pemilihan kepala Desa Doyong yang dimulai dengan Pembentukan Panitia Tingkat Desa, pembukaan Lowongan, Penyusunan DPT, Pemeriksaan berkas sampai pengundian tanda gambar berjalan dengan tertib. Persiapan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa yang seyogyanya dilakukan selama tiga bulan namun karena terbatasnya waktu Pemerintah Desa Doyong harus melaksanakan rangkaian Kegiatan Pemilihan Kepala Desa ini dalam waktu satu bulan. Tidak dipungkiri lagi seluruh Panitia Pemilihan Kepala Desa yang telah di bentuk Oleh Badan Permusyawaratan desa(BPD) harus bekerja ekstra. Semangat ingin mendapatkan sosok kepala Desa yang mampu mengemban amanah serta mampu membawa Desa Doyong ke arah yang lebih baik menjadi alasannya. Kerja keras Panitia Pemilihan kepala Desa telah membuahkan hasil ketika pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar dan tertib. Sampai pukul 14.00 WIB dimulai Rapat penghitungan suara. Tercatat dari jumlah DPT sebnyak 2633 orang telah memberikan suaranya sebanyak 1969 orang sedangkan yang tidak hadir sebanyak 644 orang. Hal ini membuktikan tingginya tingkat partisipasi masyarakat desa doyong dalam pesta demokrasi pemilihan orang nomor satu di Desa doyong. Saat Rapat pemungutan suara berlangsung ribuan orang memadati tempat penghitungan suara. Letaknya yang cukup strategis yaitu di pinggir jalan Solo-Purwodadi membuat lapangan Desa Doyong semakin dipenuhi orang dari luar Desa Doyong. Setelah Penghitungan Suara selesai sudah diketahui Calon Kepala Desa dengan suara terbanyak diraih oleh Sri Widyastuti, S.Sos dengan perolehan sebanyak 1042 suara, peringkat kedua diraih Sunardi sebanyak 579 suara, tempat ketiga diraih Mahmud Shulthoni sebanyak 212 suara, dan peringkat keempat diraih Parjimin dengan 156 suara. Setelah Penghitungsn suara selesai BPD Desa Doyong segera melakukan Rapat Pleno untuk menentukan Kepala Desa Terpilih dan mengusulkan kepada Bupati Sragen. Pelaksanaan pemilihan kepala Desa Doyongyang berjalan Aman, Lancar dan Tertib serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi diharapkan menjadi awal terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Amiin...!!

Jembatan Baran Mulai di Operasikan.

Setelah kurang lebih 2 bulan di tutup akhirnya jembatan yang menghubungkan Desa Doyong dengan Dukuh Baran mulai di operasikan. Jembatan yang di bangun melalui program PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2011 ini menggantikan jembatan yang telah di bangun pada tahun 1950-an. Secara fisik jembatan yang baru saja dibangun ini lebih kokoh, lebih lebar dengan Pengaman samping (Leonig) yang lebih representative. Disamping itu dilakukan peninggian jembatan sekitar 1,5 meter ini memudahkan aliran air sungai Dudo yang cukup besar pada waktu musim penghujan ini dapat mengalir dengan lancer. Dampaknya bencana banjir yang sering di alami penduduk bantaran kali Dudo akibat tersumbatnya air di sela-sela pilar jembatan tidak terjadi. Pembangunan jembatan tersebut tidak lepas dari peran serta warga masyarakat khususnya Warga Dukuh Baran yang telah menyumbangkan segenap waktu, tenaga, pikiran dan biaya dalam bentuk swadaya. Tak tanggung-tanggung jembatan yang menghabiskan dana 150 juta itusekarang sudah bias dirasakan manfaatnya.

DOYONG REHAB JALAN MELALUI PPIP

Di penghujung tahun 2011 ini Desa Doyong kembali mendapatkan bantuan dana dari Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP). Pembangunan yang melibatkan langsung seluruh komponen masyarakat ini diharapkan mampu mengemban semangat demokrasi dan transparasi pembangunan infrastruktur di Desa Doyong, mengingat semua kegiatan mulai dari perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan atau Evaluasi dan Pemeliharaan di lakukan oleh masyarakat setempat. Perlu disampaikan bahwa bantuan dari PPIP terdiri dari 2 paket, yang pertama sebesar 100 juta yang akan di lakukan untuk pengerasan jalan yang menghubungkan Desa Doyong dengan dukuh Baran. Mengingat bantuan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) maka pelaksanaan pembangunan harus selesai akhir tahun 2011, maka dari itu seluruh komponen masyarakat mulai dari Pemerintah Desa, Organisasi Masyarakat Setempat (OMS ) dan seluruh masyarakat Dukuh Doyong dan Dukuh Baran harus bekerja keras untuk menyelesaikannya. Dengan semangat gotong-royong dan kesediaan untuk berswadaya dalam bentuk uang dan tenaga akhirnya pembangunan jalan tersen=but dapat selesai sesuai dengan waktunya. selanjutnya paket yang kedua akan dipergunakan untuk pembangunan jalan antara Dukuh Baran dan Dukuh Bibis yang dialokasikan sebesar 150 juta rupiah. Karena dianggarkan pada tahun 2012 maka warga masyarakat desa Doyong harus bersabar menunggu turunnya dana tersebut untuk Pembangunan berikutnya.

Selasa, 20 September 2011

Desa Doyong Adakan Pelatihan Jumantik

"Jumantik.....??" itu mungkin pertanyaan yang terbesit dikalangan awam. boleh dikatakan sebagian besar warga Desa Doyong belum begitu tahu arti kata "Jumantik". " Kalo Jumanto sih tahu, ha ,ha.." itu sedikit selenthingan yang kami temui dari beberapa warga yang hadir. Bagi kalangan kesehatan kata Jumantik sudah tidak asing lagi, Juru Pemantau Jentik merupakan kepanjangan dari kata "Jumantik" yang sebagian besar adalah kader kader kesehatan yang tersebar di wilayah Desa Doyong pada hari sening, 19 September 2011 mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh Puskesmas Kecamatan Miri. Mengingat tidak akan lama lagi akan masuk musim penghujan maka pelatihan Jumantik ini sangat Penting bagi kader-kader kesehatan khususnya dan bagi warga Desa Doyong pada umumnya. Sepertiyang di sampaikan Pejabat sementara Kepala Desa Doyong Bp. Hardiyanto dalam sambutannya. Beliau mengharapkan peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan ini sampai selesai sehingga dapat memahami serta dapat memberikan wawasan kepada warga masyarakat tentang arti pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Dalam Pelatihan Jumantik ini Nara sumber dari dr. Agus, serta beberapa dokter yang bekerja di puskesmas kecamatan Miri. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini Peserta yang terpilih sebagai Jumantik dapat meningkatkan kewaspadaannya terhadap jentik-jentik nyamuk yang merupakan pangkal timbulnya penyakit baik Demem berdara, malaria, kaki gajah, maupun penyakit chikungunya yang sering melanda ketika musim penghujan.

Senin, 19 September 2011

Jalan Masuk Makam Ngalup di Talud dengan Swadaya

Sudah lama rencana untuk memperbaiki kondisi jalan masuk makam ngalup ini direncanakan. Tapi setelah bertahun tahun cuma menjadi wacana akhirnya di hampir penghujung tahun 2011 ini niat untuk memperbaiki Jalan Masuk Makam Ngalup ini dapat terlaksana. Makam ngalup yang terletak di sudut barat daya desa doyong ini berbatasan langsung dengan Dukuh Ngalup yang masuk Kelurahan Girimargo kecamatan Miri dan berbatasan langsung dengan Desa Purworejo Kecamatan Gemolong merupakan salah satu makam yang terletak di wilayah Desa Doyong yang juga di pergunakan oleh warga Luar desa Doyong. Mengingat letak makam yang berada ditengah-tengah sawah yang masih sulit dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4, hal ini lebih terasa ketika musim penghujan tiba. Oleh karena itu akses jalan masuk yang memadai perlu di bangun untuk memudahkan prosesi penguburan jenazah. Akhirnya setelah melauli beberapa musyawarah yang dipimpin langsung oleh Kadus II Desa Doyong (Bp. Sri Kusbandi-red) akhirnya pada tanggal 20 september 2011 pembangunan talud sepanjang kurang lebih 150 m dengan lebar 2,5 m ini berhasil diselesaikan. " Alhamdulillah, meskipun baru taludnya saja yang penting akses jalan masuk makam Ngalup sudah bisa di lalui kendaraan Roda 4, kedepan karena ada sisa anggaran insya Allah akan di gunakan untuk jalan Rabat nya" Tutur beliau(Bp. Rsi Kusbandi-red) selaku ketua pelaksana pembangunan yang berhasil diwawancara Doyong Pers disela-sela peninjauan akhir. Pembangunan yang,menelan biaya 10.857.000,- ini di dapat dari Swadaya masyarakat Murni dan gotong royong Warga Ngalup.dengan akses jalan yang baik diharapkan tidak ada keluhan bagi warga masyarakat yang mau ke makam Ngalup.