Total Tayangan Halaman

Sabtu, 09 Juli 2011

Bersih Dusun Desa Doyong (Bagian IV-Habis)

Rangkaian acara demi acara telah dilalui, sebagai puncaknya pagelaran wayang kulit dengan Ki dalang H.Anom Sunarto Kenur segera di mulai. Penonton mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB. Meskipun acara belum dimulai namun mereka menikmati jajanan yang ada layaknya pasar tiban. Dari pantauan kami sedikitnya sepuluh pedagang ikut mengais rejeki dari pelaksanaan bersih Dusun Desa Doyong.Menurut salah satu pedagang mi ayam yang berhasil kami wawancarai (nama dan alamat ada pada redaksi ), omzetnya bisa naik 200% dari hari biasanya. Acara belum di mulai kursi yang disediakan oleh panitia telah penuh. panitia sempat kewalahan mengatur penonton yang ada di luar. Acara yang dihadiri Camat miri dimulai dengan sambutan dari ketua Panitia dan Kepala Desa Doyong. dalam sambutannya Kepala Desa Doyong mengharapkan dengan adanya Pagelaran Wayang Kulit ini bisa menjadi Tontonan sekaligus Tuntunan sehingga bisa meningkatkan rasa syukur, meningkatkan persaudaraan dan kegotong royongan seluruh warga Desa Doyong serta sebagai wujug "Memetri" atau "Nguri-nguri" Kebudayaan Jawa. Pagelaran Wayang Kulit yang mengambil lakon "Semar mbangun Deso" ini diawali dengan penyerahan simbol wayang Semar dari Sesepuh Desa Doyong (Bp. suroso-red) kepada Ki dalang H. Anom sunarto Kenur. Acara semakin semarak pada waktu Tokoh Limbuk keluar, disertai dengan Dagelan yang mampu mengocok perut seluruh penonton. Tidak tanggung-tanggung beberapa penonton ikut tampil ke panggung. Sampai akhir acara masih banyak penonton yang tidak beranjak dari tempat duduknya. Semoga dengan adanya pagelaran wayang kulit dalam acara bersih dusun Desa Doyong yang sebagian besar petani ini mendapatkan berkah yang melimpah serta terbebas dari hama, Amin (habis)

Bersih Dusun Desa Doyong (Bagian III)

"Klothekan" ???. Mungkin sebagian orang sudah menganggap kegiatan orang kurang kerjaan. Namun kegiatan itu masih tetap dilakukan oleh ibu-ibu warga Desa Doyong dalam rangka menyambut acara Bersih Dusun. Sore hari setelah acara "Klenengan" dan kenduri selesai, tak ketinggalan Ibu-ibu yang sebagian besar sudah berusia lanjut ini mengadakan "klothekan Lesung". empat Orang perempuan paruh baya masing masing memegang sebuah alu.Secara perlahan, mereka memukul-mukulkan alu pada lesung di depannya. Tak lama kemudian terdengar irama klothekan hasil benturan antara alu dan lesung tersebut.Ya dalam irama klothekan lesung para perempuan itu mengekspresikan diri sebagai warga Desa Doyong yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Irama klothekan itu begitu teratur dan memesona ratusan warga yang menyaksikan atraksi itu, kecuali anak-anak yang memang tidak bisa diam saat melihat ''ulah'' Mbokde-mbokdenya itu. Puluhan anak itu memang masih asing dengan irama klothekan. Maklum, sejak mereka lahir, tradisi klothekan memang sudah berganti dengan mesin-mesin penggiling gabah.

Barsih Dusun ( Bagian II )

Sholat Dzuhur telah selesai di tunaikan, suara kenthongan mulai bersahutan. Tidak seperti biasanya suara kenthongan terdengar di siang hari. Alat komunikasi tradisional ini masih biasa digunakan warga desa Doyong. Kekuatan Magis nya mampu menggerakkan massa untuk berkumpul melebihi kekuatan sinyal Hand Phone. Hiburan "Klenengan" yang sudah dimulai sejak pagi pun hening sejenak, acara kenduri Berih dusun akan segera dimulai. Penduduk dari seluruh penjuru Dukuh Doyong mulai berdatangan mulai dari laki-laki, perempuan, anak-anak, pemuda sampai kakek-nenek yang sudah berusia renta tak mau ketinggalan. Mereka mulai duduk berkumpul disebuah pelataran yang telah disiapkan oleh panitia. Tahun ini berbeda dengan biasanya,agenda yang telah dijadwal dua tahun sekali ini sudah dipersiapkan secara matang oleh panitia, mulai dari acara "Klenengan", Kenduri, sampai perhelatan Wayang Kulit semalam suntuk. Setelah seluruh warga datang, acara doa bersama ini pun segera dimulai dipimpin oleh KH. Thoyibun. Diawali dengan adanya tausiyah tentang makna Bersih dusun sebagai unkapan syukur atas segala kenikmatan yang telah di berikan oleh Allah dan di akhiri dengan Doa bersama untuk memohon keselamtan dan kesejahteraan bagi seluruh desa Doyong.

Jumat, 08 Juli 2011

Bersih Dusun Desa Doyong (Bagian I )

Doyong tanggal 6 Juli Tahun 2011 bertepatan dengan hari yang bersejarah bagi Desa Doyong. Berikut ini beberapa tulisan yang akan mengulas rangkaian acara bersih dusun yang diadakan oleh warga Dk. Doyong. Karena begitu banyaknya acara, maka tulisan ini akan terbagi menjadi beberapa bagian. Diawali dengan pembentukan panitia tiga minggu sebelumnya, maka disepakati untuk acara bersih dusun diselenggarakan dengan hiburan klenengan dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. meski sejak pagi antusiasme penonton belum begitu kelihatan, namun setelah acara ritual kenduri, penonton semakin membludak. semoga cara yang bertajuk "nguri-nguri kabudayan jawi" sekaligus ungkapan rasa syukur kepada Tuhan ini dapat terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Doyong, Amiin ( bersambung )